PENDAHULUAN
Sapi betina tidak hanya memproduksi sel kelamin yang
sangat penting untuk mengawali kehidupan turunan baru, tetapi ia menyediakan
pula tempat beserta lingkungannya untuk perkembangan individu baru itu, dimulai
dari waktu pembuahan ovum dan memeliharanya selama awal kehidupan. Tugas ini
dilaksanakan oleh alat reproduksi primer dan sekunder. Alat reproduksi primer,
yaitu ovaria memproduksi ovum dan hormon betina. Organ reproduksi sekunder
yaitu terdiri atas tuba fallopi, uterus, cervix, vagina dan vulva. Fungsi
alat-alat ini adalah menerima dan mempersatukan sel kelamin jantan dan betina,
memelihara dan melahirkan individu baru. Seringkali kelenjar susu dihubungkan
sebagai pelengkap alat kelamin, karena kelenjar ini berhubungan erat dengan
reproduksi dan penting untuk memberi makan anaknya yang baru dilahirkan selama
beberapa waktu.
Alat reproduksi dara telah terbentuk jauh sebelum
dilahirkan. Sesudah dilahirkan organ tersebut berkembang tahap demi tahap
sampai dengan dewasa kelamin dan mampu untuk mengandung dan melahirkan anak.
Peristiwa ini disebut akil balik atau pubertas. Sesudah akil balik, alat
reproduksi berkembang terus, sampai tercapainya pertumbuhsn ysng sempurna
sesuai dengan perkembangan badannya.
Sewaktu differensiasi kelamin dimulai, gonad
mengandung unsur-unsur sel yang akan berkembang kearah jantan atau betina.
Differensiasi tergantung pada genotype dan pengaruh lingkungan luar dan dalam.
PERMASALAHAN
Pada penulisan Paper ini, mempunyai beberapa rumusan
masalah yang merujuk pada bagian-bagian alat kelamin betina :
1. Anatomi
dan fisiologi organ reproduksi betina
2. Bandingkan
anatomi organ reproduksi betina berbagai jenis hewan
3. Anatomi dan fisiologi ovarium
PEMBAHASAN
1.
Anatomi
dan Fisiologi Organ Reproduksi Betina
Organ
Reproduksi Betina dibedakana menjadi organ kelamin luar dan organ kelamin
dalam.
a.
Organ
reproduksi luar terdiri dari :
1. Vagina
merupakan saluran yang menghubungkan organ uterus dengan tubuh bagian luar. Berfungsi
sebagai organ kopulasi dan saluran persalinan keluarnya bayi sehingga sering
disebut dengan liang peranakan. Di dalam vagina ditemukan selaput dara.
2. Vulva
merupakan suatu celah yang terdapat di bagian luar dan terbagi menjadi 2 bagian
yaitu :
Ø Labium
mayor merupakan sepasang bibir besar yang terletak di bagian luas dan membatasi
vulva.
Ø Labium
minor merupakan sepasang bibir kecil yang terletak di bagian dalam dan
membatasi vulva.
b.
Organ
reproduksi dalam terdiri dari :
1. Ovarium
merupakan organ utama pada betina. Berjumlah sepasang dan terletak di dalam
rongga perut pada daerah pinggang sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk
menghasilkan sel ovum dan hormon betina seperti :
Ø Estrogen
yang berfungsi untuk mempertahankan sifat sekunder pada betina, serta juga
membantu dalam prosers pematangan sel ovum.
Ø Progesterone
yang berfungsi dalam memelihara masa kehamilan.
2. Fimbriae
merupakan serabut/silia lembut yang terdapat di bagian pangkal ovarium
berdekatan dengan ujung saluran oviduct. Berfungsi untuk menangkap sel ovum
yang telah matang yang dikeluarkan oleh ovarium.
3. Infundibulum
merupakan bagian ujung oviduct yang berbentuk corong/membesar dan berdekatan
dengan fimbriae. Berfungsi menampung sel ovum yang telah ditangkap oleh
fimbriae.
4. Tuba
fallopi merupakan saluran memanjang setelah infundibulum yang bertugas sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia
pada dindingnya.
5. Oviduct
merupakan saluran panjang kelanjutan dari tuba fallopi. Berfungsi sebagai
tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus dengan bantuan silia
pada dindingnya.
6. Uterus
merupakan organ yang berongga dan berotot. Berbentuk seperti buah pir dengan
bagian bawah yang mengecil. Berfungsi sebagai tempat pertumbuhan embrio.
Tipe uterus pada manusia adalah
simpleks yaitu dengan satu ruangan yang hanya untuk satu janin. Uterus
mempunyai 3 macam lapisan dinding yaitu :
Ø Perimetrium
yaitu lapisan yang terluar yang berfungsi sebagai pelindung uterus.
Ø Miometrium
yaitu lapisan yang kaya akan sel otot dan berfungsi untuk kontraksi dan
relaksasi uterus dengan melebar dan kembali ke bentuk semula setiap bulannya.
Ø Endometrium
merupakan lapisan terdalam yang kaya akan sel darah merah. Bila tidak terjadi
pembuahanmaka dinding endometrium inilah yang akan meluruh bersamaan dengan sel
ovum matang.
7. Cervix
merupakan bagian dasar dari uterus yang bentuknya menyempit sehingga disebut
juga sebagai leher rahim. Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan
sebagai jalan keluarnya janin dari uterus menuju saluran vagina.
8. Saluran
vagina merupakan saluran lanjutan dari cervic dan sampai pada vagina.
9. Klitoris
merupakan tonjolan kecil yang terletak di depan vulva. Sering disebut dengan
klentit.
2.
Perbandingan
Anatomi Organ Reproduksi Betina berbagai jenis hewan
Sistem reproduksi betina terdiri
atas sepasang ovarium pada beberapa hanya satu) dan saluran reproduksi betina.
Pada mamlia yang dilengkapi organ kelamin luar (vulva) dan kelenjar susu (Tenzer,
2003:19)
Reproduksi vertebrata pada umumnya
sama, tetapi karena tempat hidup, perkembangan anatomi, dan cara hidup yang
berbeda menyebabkan adanya perbedaan pada proses fertilisasi. Misalnya hewan
akuatik padda umumnya melakukan fertilisasid\ di luar tubuh (fertilisasi
eksterna), sedangkan hewan darat melakukan fertilisasi di dalam tubuh
(fertilisasi interna). (Pratiwi,1996:101).
Bagi hewan yang melakukan fertilisasi
interna dilengkapi dengan adanya organ kopulatori, yaitu suatu organ yang
berfungsi menyalurkan sperma dari organisme jantan ke betina. Jenis reproduksi
yang terjadi pada vertebrata adalah reproduksi seksual. System reproduksi pada
vertebrata secara umum terdiri atas kelenjar kelamin, saluran reproduksi dan
kelenjar seks asesori. Hewan yang melakuakan fertilisasi internal dilengkapi
dengan organ kopulatoris pada yang jantan.
Organ
utama penyusun system reproduksi adalah gonad. Pada hewan jantan gonadnya
disebut testis, sedang pada hewan betina disebut ovarium. Pada mamalia jantan
dilengkapi dengan adanya kelenjar asesori yang menghasilkan cairan sebagai
medium sperma.sedang pada betina terdapat uterus.
Adapun
Perbandingan Sistem Reproduksi pada Vertebrata :
1.
Pisces
v Sistem
Genitalia Betina :
a. Ovarium
pada Elasmoranchi padat, tapi kurang kompak, terletak pada anterior rongga
abdomen. Pada saat dewasa yang berkembang hanya ovarium kanan. Pada Teleostei
tipe ovariumnya sirkular dan berjumlah sepasang.
b. Saluran
reproduksi Elasmoranchi berjumlah sepasang, bagian anteriornya berfusi yang memiliki
satu ostium yang dikelilingi oleh fimbre-fimbre. Oviduk sempit pada bagian
anterior dan posteriornya. Pelebaran selanjutnya pada uterus yang bermuara di
kloaka. Pada Teleostei punya oviduk pendek dan berhubungan langsung dengan
ovarium. Pada bagian posterior bersatu dan bermuara pada satu lubang. Teleostei
tidak memiliki kloaka. (Buku SH II, diktat Asistensi Anatomi Hewan, Zoologi).
2.
Amphibi
v Sistem
Genitalia Betina :
a. Ovarium
berjumlah sepasang, pada sebelah kranialnya dijumpai jaringan lemak bermwarna
kuning (korpus adiposum). Baik ovarium maupum korpus adiposum berasal dari
plica gametalis, masing-masing gonalis, dan pars progonalis. Ovarium
digantungkan oleh mesovarium.
b. Saluran
reproduksi, oviduk merupakan saluran yang berkelok-kelok. Oviduk dimulai dengan
bangunan yang mirip corong (infundibulum) dengan lubangnya yang disebut oskum
abdominal.oviduk di sebelah kaudal mengadakan pelebaran yang disebut dutus
mesonefrus. Dan akhirnya bermuara di kloaka. (Buku SH II, diktat asistensi
Anatomi Hewan).
3.
Reptil
v Sistem
Genitalia Betina :
a. Ovarium
berjumlah sepasang, berbentuk oval dengan bagian permukaannya benjol-benjol.
Letaknya tepat di bagian ventral kolumna vertebralis.
b. Saluran
reproduksi, oviduk panjang dan bergelung. Bagian anterior terbuka ke rongga
selom sebagai ostium, sedang bagian posterior bermuara di kloaka. Dinding
bersifat glanduler, bagian anterior menghasilkan albumin yang berfungsi untuk
membungkus sel telur, kecuali pada ular dan kadal. Bagian posterior sebagai
shell gland akan menghasilkan cangkang kapur. (Buku SH II, diktat Asistensi
Anatomi Hewan, Zoologi).
4.
Aves
v Sistem
Genitalia Betina :
a. Ovarium.
Selain pada burung elang, ovarium aves yang berkembang hanya yang kiri, dan
terletak di bagian dorsal rongga abdomen.
b. Saluran
reproduksi, oviduk yang berkembang hanya yang sebelah kiri, bentuknya panjang,
bergulung, dilekatkan pada dinding tubuh oleh mesosilfing dan dibagi menjadi
beberapa bagian; bagian anterior adalah infundibulumyang punya bagian terbuka
yang mengarah ke rongga selom sebagai ostium yang dikelilingi oleh
fimbre-fimbre. Di posteriornya adalah magnum yang akan mensekresikan albumin,
selanjutnya istmus yang mensekresikan membrane sel telur dalam dan luar. Uterus
atau shell gland untuk menghasilkan cangkang kapur.
5.
Mamalia
v Sistem
Genitalia Betina :
a. Ovarium
berjumlah sepasang, merupakan organ yang kompak, dan terletak di dalam rongga
pelvis.
b. Saluran
reproduksi
Pada monotremata oviduk uviduk
hanya sebelah kiri yang berasal dari duktus Muller. Oviduk bagian posteriornya
berdilatasi membentuk uterus yang mensekresikan bungkus telur. Oviduk menuju ke
sinis urogenital dan bermuara di kloaka. Pada mamalia yang lain duktus Muller
membentuk oviduk, uterus, dan vvagina. Bagian anterior oviduk (tuba falopi)
membentuk infundibulum yang terbuka kearah rongga selom.
Ada 4 macam tipe uterus
pada mamalia:
1. Dupleks;
uterus kanan dan kiri terpisan dan bermuara secara terpisah ke vagina.
2. Bipartil;
uterus kanan dan kiri bersatu yang bermuara ke vagina dengan satui lubang.
3. Bikornuat;
bagian uterus kana dan kiri labih banyak yang bersatu bermuara ke vagina dengan
satu lubang.
4. Simpleks;
semua uterus bersatu sehingga hanya memiliki badan uterus.
Organ Reproduksi Interna (Betina)
Vulva pada primata terdapat dua lapisan kulit, yaitu labia minora yang terletak di tepi vestibulumyang terbuka. Pada kera dan manusia terdapat labia mayora. Di bagian dinding ventral dari vestibula terdapat klitoris yang homolog dengan penis. Di kedua sisi vesti bulum terdapat kelenjar seks asesori yaitu kelenjar Bartholin.
Kelenjar Susu (Betina)
Kelenjar susu hanya terdapat pada mamalia. Kelenjar susu merupakan modifikasi dari kelenjar keringat. Perkembangannya dikontrol oleh hormon estrogen dan progesterone. Produksi susu dirangsang oleh hormon prolaktin, sedangkan pengeluaran susu dirangsang oleh hormon oksitosin.
3.
Anatomi
dan Fisiologi Ovarium
Ovarium merupakan organ endokrin atau sitogenik yaitu suatu organ yang menghasilkan sel dan hormone. Yang mana produk hormonnya langsung diserap oleh darah. Ovary terdiri sepasang kiri kanan, berbentuk bulat telur dengan ukuran bervariasi tergantung jenis hewan dan terletak dibelakang ginjal.
Korda dari sel epithel germinal
masuk ke daerah stroma dan akhirnya membentuk sel yang disebut folikel primer. Folikel ini berkembang
menjadi oosti atau ovium. Ovium terus membesar, berganda menjadi beberapa lapis
hingga membentuk folikel sekunder dan folikel masak (tersier).
DAFTAR PUSTAKA
Anonima. 2010. http://iqbalali.com/2007/04/29/sistem-reproduksi/. Diakses tanggal 17 Februari 2010
______b. http://www.detak.org/aboutcancer.php?id=21&c_id=0. Diakses tanggal 17 Februari 2010
______c. http://id.shvoong.com/medicine-and-health/pathology/1953313-alat-kelamin-betina/. Diakses tanggal 17 Februari 2010

Comments
Post a Comment