PENGERTIAN TELUR
Telur merupakan hasil
sekresi organ reproduksi ternak unggas yang berguna untuk meneruskan
kehidupan/perkembangbiakan. Oleh
karenanya telur merupakan mata rantai yang esensial dalam siklus reproduksi
kehidupan hewan. Oleh karena itu telur
bangsa burung lebih besar daripada telur mamalia karena telur burung harus
mengandung makanan untuk perkembangan embrio yang tidak berada di dalam tubuh induknya. Hal ini berbeda dengan kebanyakan mamalia
yang perkembangan embrionalnya terjadi di dalam tubuh induk dan mendapatkan
makanan langsung dari induknya setelah implantasi sampai siap lahir. Embrio burung lebih tergantung pada zat-zat
makanan telur sampai beberapa saat setelah menetas daripada bayi mamalia yang
sudah bisa bergantung pada zat-zat makanan susu induknya disamping juga
mempunyai zat-zat makanan dalam hati dan jaringan tubuh yang lain.
Dengan
demikian telur burung merupakan suatu sel reproduktif yang paling
kompleks. Telur yang telah dibuahi oleh
sel kelamin jantan (mengalami fertilisasi) disebut telur fertil, yang secara
komersial sering disebut telur tetas.
Dalam perkembangannya telur yang pada awalnya merupakan sel
reproduktif, oleh manusia telah
dimanfaatkan sebagai bahan pangan. Pemanfaatan telur sebagai bahan pangan telah
dimulai sejak jaman purbakala.
Orang-orang primitif mengambil telur-telur burung liar dari sarangnya
untuk dimakan.
Hewan unggas betina
domestik dapat bertelur secara terus-menerus tanpa kawin ataupun tanpa adanya
rangsangan dari unggas jantan. Fenomena
biologis ini telah dimanfaatkan manusia secara menguntungkan dalam memproduksi
telur infertil untuk konsumsi manusia.
Peranan telur dalam
kehidupan sehari-hari tampak semakin penting.
Hal ini disebabkan antara lain harga telur yang relatif murah sehingga
terjangkau oleh daya beli masyarakat, disamping dengan semakin timbulnya
kesadara masyarakat akan pentingnya gizi terutama protein hewani.
KOMPOSISI FISIK TELUR SECARA EKSTERIOR
Struktur telur
Struktur telur secara terperinci
dapat dibagi menjadi :
1.
Kerabang telur dengan permukaan agak berbintik-bintik. Kerabang telur merupakan pembungkus telur
yang paling tebal, bersifat keras dan kaku.
Pada kerabang terdapat pori-pori yang berfungsi untuk pertukaran
gas. Pada permukaan luar kerabang
terdapat lapisan kutikula, yang merupakan pembungkus telur paling luar.
2. Selaput kerabang luar dan dalam. Selaput kerabang dalam lebih tipis dari
selaput kerabang luar dan keduanya mempunyai ketebalan 0,01 – 0,02 mm. Pada ujung telur yang tumpul, kedua selaput
terpisah dan membentuk rongga.
Shell (cangkang)
Cangkang
merupakan lapisan berkapur (calcareous) yang menyusun 9 – 12 % berat telur
total. Cangkang terdiri dari bahan
organik yang berupa kerangka dari serabut-serabut yang teranyam halus dan
granula-granula serta substansi interstitial yang tersusun dari campuran
garam-garam organik. Cangkang tersusun
kira-kira 94% kalsium karbonat, 1% magnesium karbonat, 1% kalsium fosfat dan 4%
bahan organik terutama protein.
Bentuk telur
Berdasarkan bentuknya telur
dibedakan menjadi 5 (lima) macam, yaitu :
- Biconical, adalah
telur yang kedua ujungnya runcing seperti kerucut.
- Conical, adalah yang
salah satu ujungnya runcing seperti kerucut.
- Elliptical, adalah
bentuk telur yang menyerupai elip.
- Oval, adalah bentuk
telur yang menyerupai oval, dan ini merupakan bentuk yang paling baik.
- Spherical, adalah
bentuk telur yang hampir bulat
jadi tahu pengertiannya
ReplyDeletedaging bacon