PENDAHULUAN
Latar Belakang
Enzim
merupakan suatu substansi yang dihasilkan oleh sel-sel baik sel hewan atau
tumbuhan atau mikroba yang berperan sebagai katalisator pada reaksi kimia yang
berlangsung dalam organisme. Yang artinya, enzim adalah protein yang mempunyai
kemampuan mengkatalisis reaksi dimana substrat sebagai produk antara.
Kata enzim berasal dari istilah
Yunani yang arti harafianya “di dalam sel” . Kegaiatan kimiawi yang dilakukan
oleh sel amatlah rumit. Hal ini mudah
dimengerti bila mengingat demikian beragamnya bahan yang digunakan sebagai
nutrien oleh sel di satu pihak dan
berbagai ragamsubstansi yang disintesis menjadi komponen-komponen sel dipihak
lain.
Istilah enzim mulai diperkenalkan pertama kali tahun 1878 oleh Kilme
sedangkan kosep kerja enzim dikembangkan oleh Emil Fischer tahun 1894 yang
mempopulerkan fenomena “gembok dan kunci” untuk menjelaskan ineraksi
substrat-enzim.
Sifat kimiawi enzim berupa protein dan disintesis dalam sel dan cara
kerjanya sama dengan sintesis potein yang lain. Fungsi enzim sebagai
katalisator karena molekulnya mempunyai sisi aktif yang dapat berekasi dengan
molekul dari senyawa yang bereaksi.
Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan pembuatan makalah
tentang Asal-usul Enzim ini yaitu agar mahasiswa/i dapat mengetahui asal-usul
enzim maupun jenis-jenis enzim berdasarkan asal usulnya.
» ASAL – USUL ENZIM »
Didalam bahan pangan rata-rata terdapat ribuan jenis enzim yang
berbeda-beda. Misalnya dalam proses pematangan buah maka yang banyak berperan adalah enzim karbohidrase yang
menyebabkan terurainya selulosa menjadi fruktosa sehingga biah menjadi matang
dan manis. Demikian produk pangan lainnya. Enzim yang terdapat dalam bahan
pangan dapat berasal dari bahan mentahnya atau mikroorganisme yang terdapat
pada bahan pangan tersebut.
Beberapa sifat enzim yang penting dalam bahan pangan adalah didalam
buah-buahan dan sayur-sayuran, enzim mengatur reaksi yang menyebabkan
kematangan sebelum dipanen. Enzim dapat menyebabkan perubahan dalam bahan
pangan. Perubahan yang menguntungkan dapat dikembangkan semaksimal mungkin,
tetapi yang merugikan harus dicegah. Perubahan yang terjadi dapat berupa rasa,
warna, bentuk, kalori, dan sifat-sifat lainnya.
Jenis – jenis Enzim Berdasarkan Asalnya
Ada beberapa jenis enzim telah diproduksi
secara komersial, yang dihasilkan dari mikroba, tanaman dan hewan untuk
keperluan sebagian besar untuk industri pangan. Kerja enzim dipengaruhi oleh
konsentrasi enzim itu sendiri, konsentrasi ko-enzim, aktivator, pH serta
temperatur.
a. Enzim dari Hewan
Enzim komersial dari hewan biasanya diperoleh dalam bentuk ekstrak kasar
dan cara produksinya tergantung pada jenis sumber. Berbagai enzim disintesis
dalam bentuk proenzim hingga harus dirubah menjadi bentuk aktifnya dengan
penambahan tripsin atau cairan duodenum (yang mengandung tripsin). Jenis –
jenis enzim dari hewan yaitu A-milase, Tripsin dan Khimotripsin merupkan enzim
yang berasal dari kelenjar pankreas. Pepsin berasal dari lambung, Renin berasal
dari abomasum, Esterase beasal dari kelenjar pankreas, glukosa-oksidase dan
katalase berasal dari hati.
Renin diperoleh dari abomasum anak sapi yang belum disapih yang digunakan
untuk pembuatan keju yaitu dengan menggumpalkan susu. Pepsin (peptinase)
diperoleh dari saluran pencernaan hewan sapi yang yang lebih tua atau perut
ayam yang digunakan untuk pengolahan sari buah yaitu untuk menjernihkan atau
menguraikan. Lipase dan esterase diperoleh dari jaringan pencernaan terutama
lndir yang diproduksi organ pensernaan pada domba yang digunakan untuk
menghasilkan aroma didalam hasil olahan susu seperti keju. Pankrease yang
merupakan campuran protease, karbohidrase dan lipase diperoleh dari pankreas.
Katalase diperleh dari hati yang berguna dalam menguraikan hidrogen peroksida
dalam susu sehingga meningkatkan waktu simpan susu juga dgunakan dalam
pembuatan tepung telur.
b. Enzim dari Tanaman
Tanaman tertentu diperihara untuk menghasilkan enzim, seperti pepaya
untuk memproduksi papain. Nenas untuk memproduksi bromelin. Papain dari pepaya
dan enzim amilolitik dari kecambah barley merupakan contoh enzim asal tanaman
yang dimanfaatkan dalam skala besar, terutama dalam indusri roti. Bromelin dari
nenas, walaupun nilai komersialnya tidak setinggi papain, tapi protease ini
dapat dipertimbangkan khususnya limbah industri yang mengolah nenas. Bromelin
dapat diperoleh dari kulit, batang atau bagian lain pada nenas yang merupkan
buangan.
Tabel. Jenis –
jenis enzim dari Tanaman
Enzim
|
Sumber
|
a-amilase
b-amilase
R-enzim
Endo-b-glukonase
Papain
Bromelin
lipoksiganase
|
Kecambah
barley
Barley,
ubi jalar, kacang kedelei, gandum
Kacang-kacangan,
kentang
Kecambah
barley
Pepaya
Nenas
Kacang-kacangan,
kentang
|
Beberapa jenis enzim peptik adalah pektin-esterase; poligalakturonase;
endo-pektate-liase; ramno-galaktoronase. Pektinase ini digunakan untuk
penjernihan jus buah-buahan, untuk ekstrasi jus, marenase, stabilisasi madu.
Maserase adalah proses dengan mengompakkan jaringan melalui pembentukan
suspensi sel yag berikatan menghasilkan produk kental seperti jus buah kental,
madu, makanan bayi dan sebagai ingredien untuk produk susu seperti puding dan
yoghurt.
Karakteristik flavor dan aroma tomat diroduksi oleh sejumlah besar
komponen volatin seperti aldehid, keton dn alkohol. Prinsip pembentukan senyawa
volati adalah pemecahan asam lemak dalam tomat. Hal ini yang sama terjadi pada
pisang dimana kandungan asam lemak pisang sekitar 0,2 – 0,5% dari berat kering
berupa asam palminat, oleat dan linoleat.
Fenol-oksidase terbagi atas2 tipe enzim yaitu o-difenil-oksidase
(katekol-oksidase, tirosinase, fenolase, polyfenolase/PPO) dan
p-difenol-oksidase atau lakkase. Bakteri ini secara luas ditemukan baik pada
tanaman, hewan maupun prokaiot seperti bakteri dan jamur. Katekol-oksidase pada
tanaman tingkat tinggi ditemukan pada berbagai organ mulai dari daun, akar,
btang, dan buah. Level yanbg tinggi dari komponen fenol pada tanaman
kemungkinann berperan pada buah-buahan yang belum matang sehingga tidak dimakan
oleh predator atau serangga. PPO pada buah berperan pada proses pencoklatan.
Enzim yang penting pada pembentukan flavor pada bawang (Allium) adalah allinase. Ada beberapa
macam allinase aitu alkil-sulfoksida-liase, sistein sulfoksida liase,
C-S-liase, allin-liase.
Sayuran dapat rusak saat penampangan dan pemaketan dalam
prosessing. Kerusakan sel akibat benturan atau sentuhan fisik menyebabkan
terjadinya pencampuran antara fenol vakuola dengan cyoplasmik-polofenol-oksidase
dan oksigen atmosfit. Hal ini menyebabkan pembentukan quinon yang dapat
bereaksi secara non enzimatik dengan komponen lainnya, khusunya asam amino dan
membentuk pigmen berwarna (melanin). Peningkatan komponen ini menyebabkan pada
daerah luka di sayuran terjadinya variasi warna dari kuning sampai
merah-kecoklatan.
Papain diperoleh dari buah pepaya/pohon pe[aya, yang
digunakan sebagai pengempuk daging, penjrnih bir dan penggumpal susu untuk keju
Indonesia (Dangke. A-amilase dan b-amilase diperoleh dari kecambah barley yang digunakan
untuk menguraikan pad menjadi monomer gula, pembuatan bir, roti dan kue.
Biomelin diperoleh dari sari buah nenas digunakan untuk pengempukkan daging dan
penggumpalan susu untuk keju dangke.
c. Enzim Mikroba
Industri enzim dari dari sumber nabati sangat terbatas, karena tergantung
dari pengaruh iklim di sekitarnya, memerlukan lahan yang lebih luas dan
hasilnya relatif rendah. Dari sumber hewani, industri enzim merupakan hasil
samping dari industri daging atau susu sehingga sangat terbatas penyediaannya.
Mokroorganisme merupakan sumber enzim yang palinh tepat, karena
produksinya dapat diatur, yaitu dengan memanipulasi sifat genetik sel dan
lingkungan penumbuhannya. Jenis enzim merupakan salah satu produk alamiah yang
mempunyai potensi bioteknologi yang tinggi. Enzim yang diproduksi oleh sel
mikroba terutama yang dihasilkan secara ultraseluler, lebih mudah dan murah
isolasinya. Jenis mikroba yang dipergunakan sebagai sumber enzim harus bersifat
:
·
Tidak bersifat patogen
·
Tidak memproduksi toksin
·
Mudah tumbuh pada substrat yang harganya murah
·
Sifat stabil pada perubahan lingkungan
·
Wantu kultivasinya pendek.
·
Penggunaan enzim itu sendiri tidak menimbulkan
masalah misalnya kemungkinan adanya kontaminan di dalam preparat enzim.
Misalnya enzim yang berasal dari mikroba mungkin mengandung spora mikroba di
dalam produk isolasinya atau terdapatnta kontaminan yang tidak diinginkan.
Mikroba mengandung kira-kira 2000-3000 jenis biokatalisator enzim yang
mengkatalisator enzim yang mengkatalisis reaksi biokimia kehidupan. Diantara
sekian ribu enzim mikroba yang diketahui hanya sekitar 20 macam yang
menunjukkan anti komersial. Keragaman biokimia mikroorganisme membuat
prokariotik ini berpotensi sebagai sumber berbagai jenis enzim. Produksi enzim
dari mikroba menunjukkan berbagai potensi/keuntungan dibanding produksi dari
non-mikroba karena produksi saat ditingkatkan pada skala besar dengan ruang yng
relatif terbatas.
Diantara mikroba yang beragam, kapang dari jenis Aspergilus niger oryzae dan jenis bakteri Bacillus subtilis termasuk ke dalam golongan yang dipandang aman.
Lembaga FAD (Food and Drug Administrasion) di Amerika mengolongkannya sebagai
mikroba GRS (Generally Recordinized as Safe), sama-sama jenis Saccharomyces (pengasil evertase) dan Klaveromyces (penghasil laktose).
Pada pembuatan anggur, fermentasi lkohol adalah hal yang pentingg
peranannya karena spesies tunggal dari kamir yaitu Saccahromyces cereviciae. Dari penelitian diketahui bahwa wenzim
pada kamir anggur dengan autolisis sel dan mentranformasi beberapa prekursor
aroma pada buah anguur. Selama autolisis, asam amino dan peptida dihasilkan
pada proteolisis glikoprotein yang terbentuk dari degradasi dinding sel,
sementara komponen volatil berdifusi kedalam anggur. Enzim yang berperan dalam pembuatan anggur adalah enzim
pektolitik yaitu pektilase, b-glukanase yang digunakan untuk menjernihkan anggur.
Bacillus sp. Adalah salah satu
jenis bakteri yang menghasilkan enzim proteolitik yang secara signifikan dapat
meningkatkan 500% asam amino bebas dalam produk olahan daging dan susu.
Enzim lipolitik bakteri pada fermentasi pangan betranggung-jawab terhadap
sifat-sifat organoleptik baik yang dikehendaki maupun yang tidak di kehendaki.
Lipase mikroba banyak dihasilkan dari jamur Candica
rugosa, Geotricum candidum, penicillium cyclopiuym, bakteri Choromobacterium viscosum dan Staphylococcus.
Enzim dari mikroba mempunyai kecenderungan lebih banyak dipakai saat ini.
Enzim dari mikroba terutama dihasilkan secara ekstraseluler, karena leebih
mudah dan murah untuk isolasinya.
Keuntungan lain dari produksi enzim oleh mikroba adalah peralatan fermentasi
sperti fermentor, tangki dan sebagainya dapat dimanfaatkan untuk keperluan
produksi berbagai enzim dari berbagai mikroba. Sel mikroba sangat beragam
sehingga potensi produksi enzimnya juga beragam. Lagi pula genetik dalam
memperluas cakrawala jenis enzim yang diproduksi tersebut, termasuk
efisiensinya, masih dapat diterapkan pada mikroba.
Enzim yang berasal dari mikroba ini dapat digunakan secara luas untuk
industri dalam pengembangan bioteknologi Indonesia. Seperti penggunaan enzim
yang berasal dari mikroba pada indistri pangan dan penggunaan enzim mikroba
pada industri non-pangan.
Pada umumnya penggunaan enzim dalam industri pangan berkenaan dengan
mengubah sifat rheologi komponen penyusun, sifat tekstur, warna dan aroma.
Enzim mikroba dalam industri pangan ini juga berperan sebagai bahan makanan
pertumbuhan seperti atioksidan terutama untuk mengurangi iksodasi lipida yang
dapat menilbulkan degradasi nilai nutrisi, kulitas bahan dan menghindari
pembentukan senyawa toksin.
Sedangkan penggunaan enzim dalam idustri non-pangan berperan dalam mensintesisi
organik terutama ditujukan bagi sintesis obat-obatan, hormon, antibiotika san
sebagainya. Karena sintesis secara enzimatik lebih sederhana dan lebih murah,
karena pada rekasi ini berlangsung pada suhu 37oC sehingga keadaan
reaksi lebih mudah.
Dimana perlu diingat bahwa enzim-enzim industrial yang dipergunakan
secara luas mencerminkan enzim yang dapat diproduksi dengan biaya yang murah
dan aktif pada keadaan lingkungan industri, stabil yang dapat dipantau dan
dikontrol dengan mudah.
Helikase adalah enzim yang dihasilkan mikroba yang berperan memisahkan
rantai DNA sehingga menjadi target penelitian untuk digunakan sebagai obat
antivirus dan kemungkinan penggunaannya pada bahan pangan untuk kontaminasi
virus dan mikroorganisme.
Berdasarkan apa yang telah
dipaparkan diatas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
- Berdasarkan asalnya, enzim terbagi menjadi 3 jenis yaitu enzim dari hewan, enzim dari tanaman dan enzim mikroba.
- Jenis – jenis enzim dari hewan yaitu A-milase, Tripsin dan Khimotripsin merupkan enzim yang berasal dari kelenjar pankreas. Pepsin berasal dari lambung, Renin berasal dari abomasum, Esterase beasal dari kelenjar pankreas, glukosa-oksidase dan katalase berasal dari hati.
- Nenas untuk memproduksi bromelin. Papain dari pepaya dan enzim amilolitik dari kecambah barley merupakan contoh enzim asal tanaman yang dimanfaatkan dalam skala besar, terutama dalam indusri roti. Bromelin dari nenas, walaupun nilai komersialnya tidak setinggi papain, tapi protease ini dapat dipertimbangkan khususnya limbah industri yang mengolah nenas.
- Mokroorganisme merupakan sumber enzim yang palinh tepat, karena produksinya dapat diatur, yaitu dengan memanipulasi sifat genetik sel dan lingkungan penumbuhannya. Jenis enzim merupakan salah satu produk alamiah yang mempunyai potensi bioteknologi yang tinggi. Enzim yang diproduksi oleh sel mikroba terutama yang dihasilkan secara ultraseluler, lebih mudah dan murah isolasinya.
lengkap banget infonya kak
ReplyDeletecasing sosis